
Posisi Tidur Mana yang Lebih Baik: Telentang, Tengkurap, atau Miring?
Tahukah Anda bahwa posisi saat tidur ternyata memiliki pengaruh terhadap kesehatan? Ya, memilih posisi tidur yang baik dan tepat dapat meningkatkan kualitas tidur sekaligus mendapatkan manfaat tidur secara maksimal. Sebaliknya, jika Anda salah memilih posisi tidur, risiko mengalami kelelahan, gangguan tidur, sakit kepala, sakit maag, dan nyeri punggung akan meningkat. Lalu, bagaimana cara memilih posisi tidur yang baik?
Manfaat dan risiko dari berbagai posisi tidur
Pada dasarnya, tidak ada satu posisi yang baik untuk semua orang. Pasalnya, masing-masing orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda. Ini artinya, posisi tidur yang baik untuk Anda belum tentu baik untuk orang lain.
Oleh sebab itu, Anda perlu memahami manfaat dan risiko dari berbagai jenis posisi tidur sebelum menentukan mana yang terbaik.
1. Tidur telentang
Sering kali, tidur telentang dianggap menjadi posisi yang paling baik slot777 daripada posisi lainnya. Selain baik untuk tulang belakang, para ahli menganggap bahwa dengan tidur dalam kondisi telentang dapat memberikan kesempatan untuk Anda mendapatkan manfaat sepenuhnya dari tempat tidur.
Biasanya, tidur telentang yang baik bisa Anda lakukan dengan memposisikan tubuh dalam kondisi lurus dan kepala menghadap ke langit-langit. Saat tidur pada kondisi ini, pastikan untuk menggunakan bantal yang nyaman sebagai penyangga kepala.
Posisi tidur yang satu ini baik untuk membantu Anda yang sedang mengalami sakit punggung, bahu, atau sakit leher. Pasalnya, tidur dalam posisi ini dapat mengurangi rasa tak nyaman pada area yang terasa sakit. Selain itu, posisi ini membuat seluruh tulang belakang sama rata menyangga beban tubuh Anda.
Sayangnya, tidak semua orang akan merasa nyaman jika harus tidur dalam kondisi ini. Mengapa? Ternyata, tidur dalam kondisi tubuh telentang kurang baik untuk Anda yang memiliki kelainan tulang belakang kifosis. Ya, jika tidur dalam kondisi tersebut, Anda yang mengalami kifosis rentan mengalami sakit leher.
Baca Juga : Ketahui 3 Posisi Tidur yang Baik untuk Kesehatan
Selain itu, tidur dalam kondisi telentang juga dapat memicu suara mengorok saat tidur. Hal ini terjadi karena saat tidur telentang gravitasi bumi membuat lidah semakin ke belakang, sehingga menutupi jalan napas. Tekanan dari lidah ini menyebabkan Anda mengorok saat tidur.
2. Tidur tengkurap
Pada dasarnya, tidur dalam kondisi tengkurap cenderung memberikan lebih banyak masalah kesehatan daripada manfaat yang bisa Anda dapatkan. Bahkan, para ahli menganggap bahwa posisi ini tergolong yang paling tidak baik daripada kedua posisi tidur lainnya.
3. Tidur miring
Sebagian besar orang pasti mengaku tidur dalam kondisi tubuh menghadap ke samping. Ya, posisi ini memang terasa nyaman saat tidur. Bahkan, menurut Sleep Advisor, ada beberapa manfaat kesehatan yang mungkin Anda rasakan jika tidur dalam kondisi tubuh menyamping.
Selain itu, tidur dalam keadaan miring dapat mencegah sakit leher, sakit punggung, mengurangi dengkuran, dan bermanfaat bagi Anda yang memiliki sleep apnea obstruktif, atau gangguan tidur saat napas terhenti sementara saat tidur.

Ketahui 3 Posisi Tidur yang Baik untuk Kesehatan
Mendapatkan kualitas tidur yang baik penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Pada anak-anak dan remaja, tidur juga berperan dalam mendukung tumbuh kembang mereka. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas tidur adalah posisi tidur.
Posisi tidur yang baik dapat berbeda pada setiap orang, tergantung kondisi kesehatan yang dialami. Beberapa rajaolympus kondisi medis yang memerlukan posisi tidur khusus adalah mereka yang memiliki masalah tulang belakang, sedang hamil, menderita asam lambung (GERD), dan memiliki alergi.
Meski sulit menerapkannya dalam satu malam, tidak ada salahnya untuk mencoba menyesuaikan posisi tidur yang baik sesuai kondisi kesehatan Anda.
Pilihan Posisi Tidur yang Baik untuk Kesehatan
Berikut ini adalah beberapa posisi tidur yang baik untuk kesehatan dan bisa Anda coba terapkan:
1. Telentang
Posisi telentang adalah posisi tidur yang baik bagi sebagian besar orang. Tidur telentang memungkinkan kepala, leher, dan tulang belakang dalam posisi sejajar. Dengan demikian, tidak ada tekanan ekstra pada tubuh yang dapat menyebabkan rasa sakit di bagian tubuh tertentu.
Posisi tidur telentang juga dapat mencegah penyakit asam lambung, tetapi pastikan bantal yang digunakan dapat menyangga kepala dengan baik. Sementara itu, tidur telentang tidak disarankan bagi orang yang memiliki kebiasaan mendengkur saat tidur dan penderita sleep apnea.
2. Menyamping
Posisi menyamping juga menjadi posisi tidur pilihan bagi banyak orang. Posisi ini diyakini dapat mengoptimalkan pembuangan limbah dari otak serta menurunkan risiko terjadinya penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson.
Penderita penyakit asam lambung dan sleep apnea juga dianjurkan memilih posisi tidur menyamping. Meski demikian, posisi tidur ini juga memiliki kekurangan, yaitu membuat payudara kendur pada wanita, memicu kerutan pada wajah, dan membatasi pernapasan melalui diafragma.
3. Tengkurap
Posisi tengkurap merupakan posisi tidur yang dianggap paling nyaman oleh sebagian orang. Padahal, posisi tidur ini bisa menambah tekanan pada sendi, otot leher, dan saraf.
Posisi leher yang hanya menghadap ke satu sisi selama berjam-jam dapat menyebabkan nyeri, kebas, atau kesemutan. Posisi ini juga kurang baik untuk mempertahankan bentuk payudara.
Meski demikian, tengkurap bisa menjadi posisi tidur yang baik jika Anda memiliki kebiasaan mendengkur saat tidur dan tidak sedang menderita nyeri leher atau nyeri punggung.
Namun, jika ingin mencoba tidur dengan posisi tengkurap, Anda disarankan untuk menaruh bantal untuk menyangga dahi dan memosisikan wajah atau kepala menghadap ke bawah, bukan menghadap kiri atau kanan. Tips ini bisa membuat Anda bisa bernapas dengan baik.
Posisi Tidur yang Baik untuk Bayi dan Ibu Hamil
Posisi tidur yang baik dan aman untuk bayi adalah posisi telentang. Posisi tidur tengkurap atau miring dianggap kurang aman bagi bayi karena bisa membuatnya sulit bernapas.
Selain itu, bayi yang tidur dengan posisi miring dikhawatirkan mengubah posisinya menjadi tengkurap dan rentan mengalami sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Sementara itu, posisi tidur yang baik untuk ibu hamil adalah menyamping ke sisi kiri. Posisi ini baik untuk ibu hamil karena dapat meningkatkan aliran darah ke plasenta dan bayi di dalam kandungan serta mencegah rahim menekan organ hati.
Jika Bumil merasa tidak nyaman dengan posisi tidur miring ke kiri selama hamil, sesekali ubah posisi miring ke kanan untuk mengurangi tekanan pada pinggul kiri. Bumil juga dapat meletakkan bantal di bawah punggung untuk mengurangi pegal.
Posisi tidur yang baik di atas bisa Anda coba terapkan dan sesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda. Jika Anda sulit tidur atau mengalami gangguan tidur, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar dapat dipastikan penyebabnya dan diberikan penanganan yang sesuai.
Baca Juga : 6 Jenis Kasur Yang Sangat Direkomendasikan Agar Tidur Makin Nyaman

Mengantuk di Tempat Kerja Bisa Diatasi dengan Cara Ini
Mengantuk di daerah kerja, terpenting pada siang hari, bisa disebabkan oleh beraneka hal, umpamanya adat istiadat tidur yang buruk, kelelahan, jadwal kerja yang tak teratur, dan jet lag.
Selain itu, beberapa macam penyakit atau situasi tertentu, termasuk apnea tidur, gangguan tidur, narkolepsi, atau efek samping obat-obatan, seperti antihistamin dan obat penenang, juga bisa menyebabkan munculnya rasa kantuk di siang hari.
Metode Mencegah dan Memecahkan Rasa Kantuk di Siang Hari
Kalau Anda acap kali mengantuk di daerah kerja, ada beberapa cara yang bisa dilaksanakan untuk mengatasinya, antara lain:
1. Luangkan waktu untuk tidur siang
Tidur siang bisa menghilangkan rasa kantuk dan membuat Anda merasa lebih segar. Ada studi yang menunjukkan bahwa tidur siang selama 10–15 menit bisa meningkatkan kewaspadaan dan tenaga konsentrasi sehingga meningkatkan produktivitas dalam berprofesi.
Ketika Anda berharap mencoba tidur siang, sebaiknya batasi waktu tidur siang hingga tak melebihi 20 menit untuk mencegah munculnya rasa pusing dan tak enak badan saat bangun tidur.
2. Selingi rutinitas di kantor dengan aktivitas lahiriah
Profesi yang monoton mungkin akan menimbulkan rasa bosan sehingga memicu munculnya rasa kantuk di daerah kerja. Untuk mengatasinya, cobalah untuk berdiri sejenak dan melaksanakan stretching. Hal ini akan merangsang aktivitas otak dan membuat rasa kantuk berkurang.
3. Perbanyak minum air putih
Dehidrasi atau kekurangan cairan bisa menyebabkan kelelahan dan membuat Anda mengantuk. Oleh sebab itu, pastikan Anda memenuhi keperluan cairan tubuh dengan mengkonsumsi air putih setidaknya 8 gelas tiap-tiap harinya.
Selain itu, keperluan cairan juga bisa dipenuhi dengan mengkonsumsi makanan https://www.braxtonatlakenorman.com/ dengan kadar air tinggi, seperti buah dan sayuran, supaya Anda terbebas dari rasa kantuk di daerah kerja.
4. Gerakkan tubuh lebih banyak
Untuk melawan rasa kantuk yang mengganggu, cobalah untuk lebih banyak bergerak, umpamanya dengan berjalan kaki atau meregangkan otot sejenak. Berjalan kaki di luar ruangan atau sekitar kantor bisa membuat Anda lebih segar, sehingga rasa kantuk bisa berkurang.
5. Alihkan pandangan mata dari layar
Kelelahan pada mata bisa disebabkan mata yang terlalu lama menatap ke layar komputer atau notebook. Hal ini tentunya bisa memperburuk rasa kantuk.
Kalau Anda acap kali menatap layar kaca saat berprofesi, cobalah untuk mengalihkan pandangan terkadang, lalu lihatlah ke sekeliling secara terprogram . Metode ini bisa membuat mata Anda lebih rileks dan mengatasi rasa kantuk.
Baca Juga : Perlengkapan Tempat Tidur yang Wajib Ada untuk Kenyamanan Tidur Anda
6. Konsumsi camilan sehat
Untuk mengatasi rasa kantuk di daerah kerja, Anda bisa mengkonsumsi camilan sehat yang mengandung protein dan sedikit lemak, seperti mencampurkan yoghurt dengan segenggam kacang. Hal ini dikarenakan camilan yang mengandung protein dan lemak bisa meningkatkan tenaga dalam tubuh.
Tips Tidur Lebih Lelap
Tidur nyenyak di malam hari yakni cara utama untuk mengatasi ngantuk di daerah kerja. Kalau tidur tak nyenyak atau kurang tidur, hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya persoalan kesehatan tertentu, seperti gangguan daya ingat, depresi, serta melemahnya cara kekebalan tubuh.
Jam tidur yang tepat bagi orang dewasa yakni 7–9 jam tiap-tiap malam. Kian berat aktivitas atau stres yang dialami, semakin tinggi pula keperluan tubuh untuk tidur dengan durasi yang cukup dan berkualitas.