Menginap di hotel memang menyenangkan—tempat tidur empuk, pendingin ruangan yang nyaman, serta layanan kamar yang siap memanjakan. Tapi tahukah Anda, tidak semua perlengkapan tidur di hotel dibersihkan secara menyeluruh setiap kali tamu baru datang? Beberapa item justru jarang sekali diganti atau dicuci, bahkan di hotel berbintang sekalipun.
Berikut adalah beberapa perlengkapan tidur di hotel yang paling sering luput dari proses pembersihan rutin:
1. Selimut (Comforter / Duvet)
Selimut tebal yang digunakan untuk menutupi tubuh saat tidur sering kali tidak dicuci setiap kali tamu baru datang. Hotel umumnya hanya mengganti sprei dan sarung bantal, sementara selimut hanya dibersihkan beberapa kali dalam sebulan atau bahkan beberapa kali dalam setahun—tergantung kebijakan hotel.
Mengapa jarang dicuci?
Karena proses mencuci comforter lebih rumit dan mahal. Selain itu, ukurannya besar dan butuh waktu lebih lama untuk kering.
Risiko:
Keringat, sel kulit mati, dan bahkan bekas tubuh tamu sebelumnya masih bisa menempel di permukaannya.
2. Bantal dan Isinya
Hotel memang mengganti sarung bantal secara rutin, tapi bagian dalam bantal—yaitu isinya—sering tidak dibersihkan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Mengapa jarang dicuci?
Karena pencucian isi bantal membutuhkan proses khusus dan biasanya hanya dilakukan saat bantal terlihat kotor atau mulai bau.
Risiko:
Debu, tungau, dan bakteri bisa berkembang biak di dalam bantal. Ini bisa memicu alergi atau gangguan pernapasan, terutama bagi tamu yang sensitif.
3. Bed Cover atau Penutup Tempat Tidur Tambahan
Penutup tambahan di atas selimut—seperti bed runner atau kain hias di bagian ujung ranjang—jarang sekali masuk laundry setelah setiap tamu menginap.
Mengapa jarang dicuci?
Fungsinya hanya estetika, jadi sering dianggap tidak perlu diganti sesering sprei.
Risiko:
Karena sering disentuh tangan (bahkan kadang diinjak atau diduduki), kain ini bisa menjadi sarang bakteri, kotoran, dan virus.
4. Kasur (Mattress)
Tentu saja, kasur tidak bisa diganti tiap kali tamu datang. Namun yang jarang disadari adalah kasur juga jarang dibersihkan secara mendalam. Sekalipun ada pelindung kasur (mattress protector), perlindungan ini belum tentu efektif jika tidak rutin dicuci.
Risiko:
Tumpahan cairan, keringat, dan kotoran bisa meresap ke dalam kasur. Dalam jangka panjang, kasur bisa menjadi tempat berkembang biaknya jamur dan tungau.
5. Sarung Bantal Dekoratif (Cushion Cover)
Beberapa hotel menambahkan bantal-bantal kecil dekoratif di tempat tidur. Tapi bantal ini sering kali hanya sebagai penghias dan sangat jarang masuk laundry.
Mengapa jarang dicuci?
Karena dianggap tidak dipakai untuk tidur langsung, jadi tidak diprioritaskan untuk dibersihkan.
Risiko:
Bantal dekoratif bisa menjadi tempat rajazeus link alternatif berkembangnya kuman, terutama karena sering disentuh tangan atau bahkan digunakan sebagai alas duduk oleh tamu.
6. Guling (Jika Ada)
Di hotel Indonesia, kadang-kadang disediakan guling. Meskipun sarung guling biasanya diganti, isi guling itu sendiri jarang dicuci atau diganti secara berkala.
Risiko:
Seperti halnya bantal, guling bisa menyimpan debu, tungau, dan kotoran lainnya yang tidak terlihat.
Tips Aman Saat Menginap di Hotel
Jika Anda termasuk orang yang sensitif terhadap kebersihan atau memiliki alergi, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
-
Bawa sarung bantal sendiri – Ini salah satu cara paling praktis untuk menghindari kontak langsung dengan bahan yang belum tentu higienis.
-
Gunakan sleeping bag liner – Lapisan tipis ini bisa diletakkan di atas sprei atau bahkan di dalam selimut untuk mengurangi kontak langsung.
-
Hindari menggunakan bantal atau selimut dekoratif – Taruh di kursi atau sudut ruangan begitu tiba di kamar.
-
Periksa ulasan hotel – Banyak tamu membagikan pengalaman mereka terkait kebersihan kamar dan perlengkapan tidur.
-
Minta penggantian selimut atau bed cover saat check-in – Tidak ada salahnya meminta, terutama jika Anda merasa tidak nyaman.
BACA JUGA: Gaya Tidur Belanda: Perlengkapan Tempat Tidur yang Mengutamakan Kualitas dan Kenyamanan