Agustus 26, 2025

Seitenschlaeferkissentest – Tidur Yang Berkualitas

Tidur menjadi salah satu faktor yang penting dalam menyabut aktifitas yang produktif

Tidur Teratur
2025-06-24 | admin9

Posisi Tidur yang Baik untuk Meningkatkan Kualitas Tidur

Posisi tidur yang baik sangat berpengaruh terhadap kualitas tidur.

Jika Moms mengalami sakit badan saat bangun tidur, mungkin selama ini tidur dalam posisi yang salah.

Setiap orang tampaknya memiliki posisi tidur favorit.

Ada yang suka tidur miring sambil memeluk guling, ada yang lebih suka telentang, atau bahkan tengkurap.

Meski posisi tidur adalah masalah preferensi, tetapi posisi tidur yang baik ternyata memiliki efek yang luas pada tubuh.

Manusia menghabiskan sekitar sepertiga dari hidup untuk tidur. Artinya, sepertiga dari waktu itu Moms habiskan dalam posisi tidur yang jadi kebiasaan dan kesukaan ini.

Itu sebabnya, posisi tidur yang baik akan sangat berdampak pada kesehatan. Lalu bagaimana posisi tidur yang baik ya, Moms?

Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Posisi Tidur yang Baik

Tidur merupakan hal yang penting dilakukan, tetapi tidur yang berkualitas sering dianggap remeh.

Tidur berfungsi untuk memulihkan kembali energi. Selain itu, posisi tidur yang baik ternyata dapat memberikan efek positif pada kesehatan tubuh dan kenyamanan saat tidur.

Tidur Terlentang

Tidur terlentang bukanlah posisi tidur yang populer. Namun, dapat dikatakan sebagai posisi tidur yang baik.

Mengutip National Sleep Foundation, sekitar 8 persen orang memilih posisi tidur ini. Pada kenyataannya, ini adalah posisi tidur yang optimal bagi banyak orang.

Tidur terlentang memungkinkan tubuh jatuh ke dalam keselarasan alaminya, dengan berat jepang slot badan didistribusikan secara merata. Itu berarti, tidak ada tekanan yang tidak semestinya pada titik tertentu.

Tidur terlentang, menurut Michael J. Breus, PhD, DABSM, dokter ahli tidur seperti dikutip dari Sleep Doctor, dapat membantu mengurangi gejala GERD di malam hari, atau naiknya asam lambung.

Tidur terlentang menawarkan manfaat kesehatan paling banyak. Tidak hanya membuatnya lebih mudah untuk melindungi tulang belakang, ini juga dapat membantu meredakan nyeri pinggul dan lutut.

Jika Moms mengalami refluks asam lambung dan memilih untuk tidur terlentang, pastikan posisi kerongkongan lebih tinggi dari perut, ya.

Selain itu, tidur terlentang baik untuk kulit wajah, lho Moms.

Posisi tidur terlentang dipercaya tidak akan memicu munculnya garis-garis halus calon keriput sebelum waktunya di wajah. Hal ini karena tidak adanya gesekan di wajah.

Tidur terlentang mungkin akan terasa tidak nyaman jika Moms mengalami nyeri punggung. Beberapa jenis nyeri leher juga dapat diperburuk dengan tidur terlentang.

Baca Juga : Kenali SADS, Kematian Mendadak Saat Tidur Pulas

Jika Moms sering mendengkur atau mengalami sleep apnea obstruktif, tidur terlentang dapat memperparah dengkuran dan membuat jalan napas semakin tertutup yang akan memperparah sleep apnea.

Share: Facebook Twitter Linkedin
Pola Cara Tidur
2025-03-16 | admin9

Posisi Tidur Mana yang Lebih Baik: Telentang, Tengkurap, atau Miring?

Tahukah Anda bahwa posisi saat tidur ternyata memiliki pengaruh terhadap kesehatan? Ya, memilih posisi tidur yang baik dan tepat dapat meningkatkan kualitas tidur sekaligus mendapatkan manfaat tidur secara maksimal. Sebaliknya, jika Anda salah memilih posisi tidur, risiko mengalami kelelahan, gangguan tidur, sakit kepala, sakit maag, dan nyeri punggung akan meningkat. Lalu, bagaimana cara memilih posisi tidur yang baik?

Manfaat dan risiko dari berbagai posisi tidur

Pada dasarnya, tidak ada satu posisi yang baik untuk semua orang. Pasalnya, masing-masing orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda. Ini artinya, posisi tidur yang baik untuk Anda belum tentu baik untuk orang lain.

Oleh sebab itu, Anda perlu memahami manfaat dan risiko dari berbagai jenis posisi tidur sebelum menentukan mana yang terbaik.

1. Tidur telentang

Sering kali, tidur telentang dianggap menjadi posisi yang paling baik slot777 daripada posisi lainnya. Selain baik untuk tulang belakang, para ahli menganggap bahwa dengan tidur dalam kondisi telentang dapat memberikan kesempatan untuk Anda mendapatkan manfaat sepenuhnya dari tempat tidur.

Biasanya, tidur telentang yang baik bisa Anda lakukan dengan memposisikan tubuh dalam kondisi lurus dan kepala menghadap ke langit-langit. Saat tidur pada kondisi ini, pastikan untuk menggunakan bantal yang nyaman sebagai penyangga kepala.

Posisi tidur yang satu ini baik untuk membantu Anda yang sedang mengalami sakit punggung, bahu, atau sakit leher. Pasalnya, tidur dalam posisi ini dapat mengurangi rasa tak nyaman pada area yang terasa sakit. Selain itu, posisi ini membuat seluruh tulang belakang sama rata menyangga beban tubuh Anda.

Sayangnya, tidak semua orang akan merasa nyaman jika harus tidur dalam kondisi ini. Mengapa? Ternyata, tidur dalam kondisi tubuh telentang kurang baik untuk Anda yang memiliki kelainan tulang belakang kifosis. Ya, jika tidur dalam kondisi tersebut, Anda yang mengalami kifosis rentan mengalami sakit leher.

Baca Juga : Ketahui 3 Posisi Tidur yang Baik untuk Kesehatan

Selain itu, tidur dalam kondisi telentang juga dapat memicu suara mengorok saat tidur. Hal ini terjadi karena saat tidur telentang gravitasi bumi membuat lidah semakin ke belakang, sehingga menutupi jalan napas. Tekanan dari lidah ini menyebabkan Anda mengorok saat tidur.

2. Tidur tengkurap

Pada dasarnya, tidur dalam kondisi tengkurap cenderung memberikan lebih banyak masalah kesehatan daripada manfaat yang bisa Anda dapatkan. Bahkan, para ahli menganggap bahwa posisi ini tergolong yang paling tidak baik daripada kedua posisi tidur lainnya.

3. Tidur miring

Sebagian besar orang pasti mengaku tidur dalam kondisi tubuh menghadap ke samping. Ya, posisi ini memang terasa nyaman saat tidur. Bahkan, menurut Sleep Advisor, ada beberapa manfaat kesehatan yang mungkin Anda rasakan jika tidur dalam kondisi tubuh menyamping.

Selain itu, tidur dalam keadaan miring dapat mencegah sakit leher, sakit punggung, mengurangi dengkuran, dan bermanfaat bagi Anda yang memiliki sleep apnea obstruktif, atau gangguan tidur saat napas terhenti sementara saat tidur.

Share: Facebook Twitter Linkedin